RSS

Interactive Communication & Consumer Behaviour

Dosen: Dr. Chairy
Tanggal: Rabu, 16 Maret 2011

Komunikasi interaktif adalah proses penyampaian pesan dari sumber kepada penerima melalui sebuah media  dimana penerima bersifat lebih aktif dan mampu memberikan feedback terhadap berbagai informasi yang diterima. Dalam komunikasi interaktif, timbal balik atau feedback akan sangat terasa antara sumber dan penerima sehingga komunikasi interaktif memiliki keuntungan yaitu bisa memilih sendiri informasi yang diinginkan. Beberapa contoh media yang memiliki layanan komunikasi interaktif misalnya Yahoo Messenger, MSN, e-mail, program tv yang menyediakan layanan interaktif, dll.

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang. 

Terdapat dua pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen yaitu:
1. Pendekatan Marginal Utility (Cardinal) yang mengatakan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur melalui satuan misalnya uang.
2. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal) menganggap bahwa kepuasaan konsumen tidak dapat diukur melalui satuan melainkan hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.

Beberapa prinsip psikologi yang mempengaruhi orang untuk mengubah pikiran mereka atau untuk memenuhi permintaan, yaitu :
1. Pertukaran
kebanyakan orang cenderung suka memberi jika mereka menerima sesuatu.
2. Kelangkaan
Sesuatu yang terbatas atau tidak diproduksi secara menjamur membuat orang tertarik, misalnya produk limited edition akan membuat orang penasaran dan membeli.
3. Kekuasaan
Maksudnya orang yang mengirimkan pesan.
4. Konsistensi
Apa yang mereka katakan dan perbuat.
5. Kesukaan
Maksudnya kita biasanya setuju dengan mereka yang kita sukai atau kagumi.
6. Konsensus
Maksudnya memperhitungkan apa yang orang lain lakukan.
7. Keputusan
Maksudnya pilihan taktik komunikasi yaitu : sumber pesan, pesan, media, target pasar.

Unsur-unsur komunikasi: 
1. Sumber/pengirim pesan
2. Medium/media
3. Pesan
4. Penerima pesan
5. Feedback/umpan balik
Model komunikasi tradisional tidak menceritakan seluruh cerita. Konsumen memiliki lebih banyak pilihan yang tersedia dan kontrol yang lebih besar untuk memproses pesan. Izin pemasaran, lebih berhasil dalam membujuk konsumen yang telah setuju untuk membiarkan dia  mencoba. 

Sumber Pesan
Sumber pesan memiliki dua karakter yang penting yaitu kredibilitas dan daya tarik. 
#Kredibilitas
1. Sumber dianggap ahli, objektif dan dapat dipercaya
2. Kredibilitas sumber informal
3. Kredibilitas sumber formal 
4. Kredibilitas juru bicara dan endorser. Pendukung kredibilitas sangat penting ketika tingkat pemahaman pesan sangat rendah, namun harus terdapat kecocokan antara produk dengan endorser. Kredibilitas akan tercipta lebih besar bila karakteristik demografis dari endorser mendekati target audiencenya. 
5. Pesan kredibilitas
6. Pengaruh tidur (efek tidur) adalah proses dimana perbedaan dalam perubahan sikap antara sumber positif dan negatif tampak berkurang, kedua efek kredibilitas positif negatif cenderung menghilang setelah jangka waktu tertentu (enam minggu). Konsumen akan lebih cepat melupakan sumber pesan dibanding pesannya itu sendiri.  
 7. Sumber pesan yang bias yaitu pengetahuan sumber tentang topik tidak akurat. Sumber memiliki pengetahuan yang cukup tapi kesediaannya untuk menyampaikan pesan secara akurat mengalami gangguan.
8. Hype vs Buzz (paradoks perusahaan); propaganda perusahaan ditanam oleh perusahaan untuk menciptakan keunggulan produk.

#Daya tarik sumber pesan
Daya tarik cenderung diidentikkan dengan daya tarik fisik sehingga selebriti sering digunakan sebagai sumber-sumber pesan dan endorser dalam sebuah iklan produk. Endorser menggunakan selebriti dapat menjadi efektif atau tidak efektif tergantung dari ketepatan penggunaan endorser dalam sebuah iklan.

Pesan
1. Kata-kata atau gambar. 
Rangsangan verbal mempengaruhi aspek fungsi dan utilitarian produk sedangkan rangsangan visual menampilkan aspek estetika. Tidak ada yang lebih baik ketika berdiri masing-masing, unsur verbal akan lebih afektif ketika diperkuat dengan unsur visual sehingga mampu meningkatkan kemampuan consumer untuk mengingat. 
2. Repetisi atau pengulangan. 
Seperti pedang bermata dua: kesadaran vs habituasi. Pengulangan juga harus dibatasi untuk mencegah terjadinya kebosanan.
3. Satu vs dua sisi pesan. 
satu sisi hanya berfokus pada pesan-pesan yang menyenangkan sedangkan dua sisi mengungkapkan baik hal-hal yang positif maupun negatif.
4. Menarik kesimpulan.  
Pesan pribadi yang relevan, orang akan lebih memperhatikan dan spontan menarik kesimpulan. Sulit untuk mengikuti argumen atau motivasi konsumen untuk mengikutinya tidak cukup, akan lebih sulit menarik kesimpulan.
5.  Membandingkan iklan
Menggunakan strategi brand positioning untuk menonjolkan produk sendiri. Terlalu banyak menggunakan produk kompetitor sebagai perbandingan akan menguntungkan pihak kompetitor karena dapat dijadikan sebagai iklan gratis sehingga mungkin saja konsumer juga turut mengingat brand kompetitor.
6. Pesan Framing atau penyusunan pesan.
* Penyusunan pesan positif
Maksudnya yaitu manfaat yang akan di peroleh dengan menggunakan produk dengan cara mengendalikan situasi dalam tingkat yang rendah dan percaya pada pandangan sendiri.
* Penyusunan pesan negatif
Maksudnya yaitu manfaat yang akan diperoleh tanpa menggunakan produk dengan cara mengendalikan situasi dalam tingkat yang tinggi dan percaya pada pandangan sendiri.
7. Efek order.

Efek keutamaan vs efek kebaruan. Bagaimana produk sebaiknya dimunculkan dalam iklan, apakah di awal, di tengah atau di akhir? Setiap urutan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
8. Emotional vs rational appeals.
Jenis penonton (pendidikan), tingkat keterlibatan.
9. Sexual appeals.
Berbeda antara negara satu dengan negara lainnya karena adanya peraturan di masing-masing negara tapi penggunaan sexual appeals harus diimbangin dengan tingkat relevansi dengan produk. 
10. Humorous Appeals.
Keterlibatan produk rendah karena penonton sudah harus memiliki sikap positif terhadap merek. Muda, lebih terdidik, kelas atas, professional cenderung lebih reseptif. 
-Humor menarik perhatian
-Humor tidak merugikan pemahaman
-Humor lebih efektif dalam membujuk orang lain
-Humor tidak mengurangi sumber kredibilitas
-Humor menambah kesukaan terhadap produk
-Humor yang relevan terhadap produk adalah humor yang mengunggulkan produknya
-Faktor demografis konsumen mempengaruhi respons terhadap perbandingan humor pada periklanan
-Kealamian produk mempengaruhi kelayakan dari perlakuan humor
-Humor lebih efektif dengan produk yang sudah ada daripada produk baru
-Humor lebih pantas untuk pengendalian produk yang rendah dan produk yang terorientasi daripada pengendalian produk yang tinggi

11. Fear Appeals.
Hubungan negatif anatara intensitas dari perbandingan rasa takut dan kemampuan untuk mebujuk, banyaknya persamaan yang digunakan dalam kontek marketing sosial, harus mempersiapkannya dengan hati-hati sebelum digunakan.
  

Sexual Appeal
Fear Appeal
Humorous Appeal



Source:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen 

0 comments:

Post a Comment

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates