RSS

Photography

Dosen: Bpk. Didiet Anindita
Tanggal: Rabu, 25 May 2011
Source: http://www.iriscreationsphotography.com/blog/2009/02/ diakses pada Sabtu 28 May 2011

When words become unclear, I shall focus with photographs. When images become inadequate, I shall be content with silence. 
-Ansel Adams-

Saya cukup menyukai quote di atas dimana memang fotografi mampu menciptakan ratusan bahkan ribuan kata-kata yang tidak terucap. Sebuah foto dapat berbicara jauh lebih banyak ketika tidak ada kata-kata yang mampu menjelaskan.

Saya mengambil foto di atas yang menggambarkan kebahagiaan, kegembiraan sebuah keluarga yang murni dan nyata dibanding kata "bahagia" itu sendiri. Mungkin itu merupakan satu dari sekian alasan penyebab begitu banyaknya peminat fotografi di dunia. Terkadang mata melihat lebih banyak dibanding mulut yang berbicara. 

    
Sumber: http://chandu-conjecture.blogspot.com/2010_10_01_archive.html // diakses pada Sabtu 28 May 2011
    
Sumber: http://uwuk.blogspot.com/2011/05/couple-kissing-silhouette.html // diakses pada Sabtu 28 May 2011

Begitu mendengar tentang foto, yang saya ingat adalah sebuah moment. Foto X bercerita tentang ini dan foto Y menggambarkan tentang itu, banyak sekali hal yang kita lakukan setiap hari dan ketika kita memutuskan untuk mengabadikan sebuah foto dengan kamera maka selanjutnya foto itu akan menjadi sebuah moment  di masa mendatang, karena kita tidak hanya mengambil gambar tapi kita yang menciptakan moment tersebut.  Namun tidak jarang juga foto dapat menipu karena foto bersifat discontinue pada satu frame tertentu, dimana hanya sebagian moment yang terlihat tanpa dapat diketahui awal dan akhir dari kejadian yang diabadikan tersebut. Menipu dalam arti dapat disalahartikan oleh orang yang melihatnya. 

The camera cannot lie, but it can be an accessory to untruth. 
-Harold Evans- 

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan fotografi itu sendiri?
Fotografi diambil dari bahasa Inggris yaitu photography, berasal dari kata Yunani yaitu;
"Fos" artinya cahaya 
"Grafo" artinya melukis atau menulis. 
Jadi fotografi adalah proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Singkatnya, tanpa cahaya tidak akan ada foto yang bisa dibuat. 

Kamera terdiri atas bermacam-macam jenis, dapat dibedakan menjadi;
#Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya, dibedakan menjadi 3:
1. Kamera analog
Kamera ini menggunakan film dan biasanya dapat memuat gulungan film sebanyak 36 singkapan, bahkan kadang lebih. Kamera ini semakin berkurang peminatnya seiring munculnya kamera digital yang mengusung kepraktisan. Kamera analog yang menggunakan film membuat  keterbatasan bagi pemakai karena hasilnya tidak dapat dihapus dan diperbaiki, sehingga harus membawa persediaan rol film yang cukup banyak bila ingin mengambil gambar dalam jumlah besar. 
Sumber: http://heldy.student.umm.ac.id/2010/01/19/files/2010/01/analog-300x232.jpg // diakses pada Sabtu 28 May 2011
2. Kamera Polaroid
Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.
Sumber: http://adinda-mystories.blogspot.com/2010_12_01_archive.html // diakses pada Sabtu 28 May 2011
 3. Kamera digital
Kamera digital adalah kamera yang belakangan ini sedang marak digunakan oleh para fotografer karena kemudahan dan kepraktisannya. Kamera ini tidak menggunakan film melainkan menggunakan memory, baik memory internal maupun memory external yang tersedia dalam berbagai kapasitas. 
Karena tersedianya memori yang cukup besar, fotografer dapat menyimpan gambarnya dalam jumlah yang cukup banyak. Selain itu karena tidak menggunakan film, hasil foto dapat dihapus dan diulang sehingga cukup praktis bagi para pemula untuk dipakai pada saat latihan. 
Sumber: http://yeyeb.blogspot.com/2011/05/tips-memilih-kamera-digital.html // diakses pada Sabtu 28 May 2011
Sumber: http://fitrimm.blogspot.com/2011/01/multimaedia.html // diakses pada Sabtu 28 May 2011

#Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja dibagi menjadi 2:
1. Kamera single lens reflect
Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang akan di tangkap pada film. Umumnya kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika dipotretkan.

Sumber: http://aapulsa.blogspot.com/2011/03/belajar-kamera-slr.html // diakses pada Sabtu 28 May 2011
2. Kamera instan
Istilah instan mengacu pada dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan shutter secara otomatis telah diatur.
Sumber: http://gdgtgw.com/baca/2010/05/29/fuji-instax-mini-25-kamera-instan-nan-ringan.html // diakses pada Sabtu 28 May 2011


Fotografi juga berbeda-beda dan bermacam jenis. Berikut berbagai jenis-jenis fotografi:
1.  Fotografi Jurnalistik (Journalism Photography)
Fotografi Jurnalistik biasanya berisi foto-foto yang mengandung nilai berita, dapat berupa benda maupun sebuah situasi kehidupan manusia yang menarik perhatian banyak orang karena aktualitasnya (news) sebagai berita yang mampu mengungkap kejadian, menjelaskan dan menimbulkan rasa ingin tahu. (Kamus Fotografi karangan Bram Nejad)

Menurut pengertian Hick, foto jurnalistik adalah suatu berita yang disajikan dalam bentuk foto atau bisa diistilahkan sebagai suatu kejadian yang ditampilkan dalam “bahasa” gambar.

Sumber: http://visualjournalist.org/wp-content/uploads/2008/12/msnbc.jpg // diakses pada Sabtu 28 May 2011
 2. Fotografi pernikahan (Wedding Photography)
Fotografi Pernikahan yaitu fotografi yang mengkhususkan diri untuk mengabadikan momen-momen langka dan penting dalam sebuah acara pernikahan. Untuk fotografi pernikahan diperlukan pemahaman dan ketepatan dalam mengambil kesempatan di setiap moment ditambah teknik pencahayaan (lighting) yang tepat.
Sumber: http://rachel-claudya.blogspot.com/2010_12_01_archive.html // diakses pada Sabtu 28 May 2011
3. Fotografi arsitektur (Architecture Photography)
Fotografi Arsitektur adalah sebuah cabang fotografi yang mengkhususkan pada berbagai objek-objek arsitektur baik melalui pendekatan dokumenter, seni maupun komersial. (Kamus Fotografi karangan Bran Nejad).

 Fotografi arsitektur tidak hanya sekedar mengabadikan objek arsitektur melainkan juga harus mengindahkan kaidah-kaidah estetika fotografi. Sama halnya seperti cabang-cabang fotografi lainnya, cahaya berperan penting dalam menghasilkan visualisasi dimensi yang baik. Pengambilan gambar dengan memperhatikan lighting yang tepat akan menghasilkan karya yang luar biasa pula. 


Sumber: http://zyazira.blogspot.com/2011/04/foto-foto-architecture.html // diakses pada Sabtu 28 May 2011
4. Fotografi Fashion (Fashion Photography)

Fotografi Fashion adalah fotografi yang khusus mengabdikan foto busana dan berbagai perlengkapannya. Seorang fotografer fashion harus mampu memadukan busana dengan sang model agar menjadi gambar (foto) yang harmonis. (Kamus Fotografi karangan Bram Nejad)

Sumber: http://designyoutrust.com/wp-content/uploads6/underwater1.jpg // diakses pada Sabtu 28 May 2011
5. Fotografi udara (Aerial Photography)
Fotografi Udara adalah fotografi yang mengkhususkan pemotretan di udara. Bisa digunakan untuk keperluan pemetaan, survey atau pengukuran tata ruang dan pertanian.  (Kamus Fotografi karangan Bram Nejad)
 

Fotografi Udara menggunakan kombinasi antara Wireless Technology, Remote Controlled dan Flying Balloon yang dipadukan dengan kretivitas, pengalaman dan inovasi dalam dunia fotografi yang menghasilkan pemotretan udara yang mampu mendongkrak kesan, nilai dan arti lebih sebuah properti. 
Sumber:  http://www.dse.vic.gov.au/property-titles-and-maps // diakses pada Sabtu 28 May 2011
6. Fotografi Seni (Fine Art Photograpy)
Fotografi seni adalah fotografi yang digunakan khusus untuk mengekspresikan karya seni serperti layaknya kanvas dan kuas. (Kamus Fotografi karangan Bram Nejad)


Sumber: http://www.yesterprints.com/demo/images/product/0036-fine-art-photography-female-web.jpg // diakses pada Sabtu 28 May 2011
7. Fotografi bentang alam ( Nature / Landscape)
Fotografi bentang alam biasanya berisi foto-foto yang menampilkan keindahan suatu alam atau  menjelaskan suatu keadaan alam dari suatu daerah. Fotografi bentang alam juga dapat digunakan untuk mendokumentasikan pembangunan profil suatu area (lansekap) maupun laporan penelitian. Fotografer bentang alam umumnya memiliki hobi travelling dan menjelajahi alam. 

Sumber: http://blog.uad.ac.id/firsto09/files/2011/01/landscape1280x1024.jpg // diakses pada Sabtu 28 May 2011
8. Fotografi Satwa dan flora
 Fotografi ini memfokuskan pada satwa dan flora yang sebenarnya objek yang sangat sulit untuk diabadikan dan terkadang perlu menantang bahaya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. 

Sumber: http://pardisedanesh.com/photo2/?p=9 // diakses pada Sabtu 28 May 2011
Sumber: http://www.fabiovisentin.com/photography/photo/17/orchid-macro-wallpaper.jpg // diakses pada Sabtu 28 May 2011

Fotografi telah menghasilkan banyak sekali hal yang tidak hanya menyentuh secara emosional  tetapi juga memberikan estetika dan keindahan. Fotografi tidak hanya sekedar sebuah gambar selama kita mencoba untuk menuangkan cerita ke dalamnya maka ia akan bercerita dengan sendirinya. 

 Photography is a way of feeling, of touching, of loving. What you have caught on film is captured forever... it remembers little things, long after you have forgotten everything 
- Aaron Siskind - 






Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi 
http://id.wikipedia.org/wiki/Kamera 
http://janganbuka-anakatang.blogspot.com/2010/09/sekilas-tentang-jenis-jenis-fotografi.html
http://kristupa.wordpress.com/2011/03/07/memahami-fotografi-arsitektur/ 

4 comments:

wilton said...

"dengan melihat maka akan percaya"

maka dari itulah foto sebagai bukti otentik dapat digunakan untuk menggambarkan,melaporkan serta menceritakan sebuah peristiwa.

tapi kadang dunia photography terutama photography jurnalistik ,terkadang lebih mengutamakan hasil yg didapat dibanding nilai sosialnya.
pernah saya melihat ada seorang fotografer yang bersiap dekat jalanan yang ada lubang besar dan menunggu sampai ada motor lewat dan terjatuh, barulah dia ambil fotonya untuk menceritakan bahwa jalanan jakarta sudah mulai rusak.

ya, kalau dipikir2 mungkin ada kejanggalan yang didapat, tapi ya namanya juga pelaporan..

hahaha,thanx

Diana Ong said...

Terima kasih atas tanggapannya :)

Secara moral, kita memang selalu ditanamkan untuk mengutamakan rasa kemanusiaan dalam segala situasi yang memungkinkan. Sebuah karya apapun bentuknya seharusnya tidak lebih berarti dibanding sebuah nyawa. Namun pada kenyataannya, semua itu kembali lagi pada individu masing-masing yang memiliki agenda dan pertimbangan masing-masing.

Dalam pandangan saya yang jauh dari profesi seorang jurnalis, pertempuran antara nurani dan insting jurnalis akan terus ada karena hendaknya kita juga tidak melupakan tugas seorang jurnalis sebagai penyebar fakta bagi kepentingan kemanusiaan. Tapi jurnalisme akan jauh lebih bermanfaat apabila dibarengi dengan hati nurani.

wilton said...

setuju!
nice info

d_prety_G said...

nambah info baru nih buat aq yg lg mo belajar photography...thanks y

Post a Comment

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates